Hati Yang Profesional

Pernah patah hati?, saya pernah..pernah merasakan perasaan suka yang sangat dalam pada seseorang?, saya juga pernah. Pernah mengalami penolakan?, sama..saya juga...intinya sama..kita mungkin banyak mengalami hal hal yang tidak menyenangkan, apalagi yang menyangkut dengan urusan hati. Setiap kali sesuatu menyangkut urusan hati, efeknya bisa bermacam-macam, tergantung bagaimana kita menerima hal hal yang tidak menyenangkan tersebut.
Managemen hati tidak hanya butuh penerimaan tapi juga kemampuan untuk menerima proses yang sangat tidak menyenangkan.
Saya pernah merasakan rasa suka yang mendalam pada seseorang, rasa rindu yang tidak terkontrol, yang setiap kali saya mengingat dia saya tidak bisa fokus dengan pekerjaan saya, pernah merasakan seperti itu?..saya sempat menikmati perasaan itu hingga berbulan bulan, saya dinina-bobokan oleh perasaan saya sendiri, sementara dia mengirimkan sinyal yang kadang bersinar terang, kadang tidak ada samasekali..tapi saya tidak peduli, toh..saya menikmati perasaan itu. akhirnya ada beberapa kondisi yang tidak menyenangkan muncul, pekerjaan saya banyak yang berantakan, saya sering dimarahi atasan karena tidak fokus pada pekerjaan..jujur..berat untuk kembali pada kondisi yang normal ketika saya tidak pernah menyukai dia, tapi HARUS..saya dihadapkan pada pilihan, saya menikmati keindahan yang semu dengan membiarkan bayang bayang dia melayang layang dihati saya atau saya mulai bangkit lagi dengan susah payah, fokus kembali menata pekerjaan saya yang mulai tidak fokus..SAYA HARUS MEMILIH..dan pada akhirnya saya tahu, kalau saya terus memanjakan perasaan saya, saya tidak akan mendapatkan apa apa...perasaan ketergantungan saya pada dia harus dikalahkan. dan pada akhirnya, saya berhasil menemukan jati diri saya yang sesungguhnya, saya tetap bisa mengingat dia sembari menempatkannnya di posisi yang seimbang tanpa harus menghancurkan loyalitas saya pada pekerjaan..
CARANYA :
1. Managemen perasaan
Hati memang sensitif. ada pepatah sering mengatakan "ikuti kata hatimu", tapi coba cek lagi kedalam hatimu, "kata hatimu kah yang sedang kau ikuti, ataukah sebenarnya ego alias keinginanmu yang sesaat?", Hmm...karena bedanya tipis guys, hati memang tak pernah bohong..tapi kadang susah membedakan kapan kita harus mendengarkan kata hati atau memang menuruti ego pribadi kita.. tapi saya belajar banyak pada saat saya mengalami rasa itu, rasa suka yang "tidak sehat" hingga mengakibatkan "perasaan sakit dan pekerjaan saya berantakan". saya belajar disiplin dengan hati saya, kalau hati saya mengatakan "hari ini fokus untuk pekerjaan, saya benar benar sekuat tenaga untuk melupakan tentang dia walaupun untuk sesaat saja, untuk..ketika saya sedang fokus pada pekerjaan itu!", dulu saya suka melamun dan tidak bisa konsentrasi kalau tidak ada khabar tentang sosok itu..pertamanya agak susah, karena bayangan tentang dia pastinya lebih banyak mendominasi...tapi ingatlah satu hal, kunci sukses dari sebuah management adalah DISIPLIN. mendisiplinkan hati termasuk diantaranya. Pernah mendengar istilah pembalik risiko?, maksudnya begini.."berkorbanlah sedikit dengan perasaanmu untuk mendapatkan hasil yang maksimal..", pernah mencoba...?, "saya pernah punya seseorang yang menasehati saya seperti itu, dia bilang "jangan pernah membenci orang terlalu dalam karena akan tiba saatnya kamu menyukainya terlalu dalam hingga kamu tidak akan bisa melupakan dia..", dan benar..itu yang saya rasakan terhadapnya. saya pernah menolak seseorang berkali kali hanya karena dia kuliah tidak punya apa apa, dan kemudian beberapa tahun kemudian saya bertemu lagi dengan dia, dia sudah menjadi orang yang sangat sukses. dia tentu ingat bagaimana saya pernah membuatnya sakit hati, dan pada saat itu bisa saja dengan mudah dia menyakiti saya lagi, tapi dia tetap rendah hati..sama seperti seseorang yang saya kenal bahkan pada saat dia tidak memiliki apa apa..pembalik risiko disini maksudnya : "tanamkan karakter baik pada setiap orang, bukan hanya pada orang yang kamu sukai saja...tuluslah pada semua orang". Itu yang saya temukan dari sosok itu..waktu pertama kali saya dan dia bertemu, dia terlihat sangat menghargai saya, saya sempat geer..jangan jangan dia masih suka, tapi ternyata tidak...memang begitulah cara dia menghormati setiap orang, bahkan yang tidak disukai sekalipun. saya banyak belajar memanagemen hati saya, belajar tulus pada semua orang..saya menemukan "reward" yang luar biasa atas apa yang pernah saya lakukan padanya. Thank you David Silaahoij. Dari dia saya banyak belajar bahwa kebutuhan hati saya belum tentu akan menjadi kebutuhan hati orang yang saya sukai, namun dengan penerimaan dan ketulusan bukankah semuanya akan menjadi indah?, kamu tidak akan lagi merasa sakit hati ketika ternyata orang yang kamu sukai tengah merayu orang lain disamping kamu?, karena bukankah cinta itu adalah penerimaan?, bukankah cinta yang benar itu adalah ketika kamu bisa melihatnya tersenyum bahagia?, itu yang pelajaran yang pernah aku terima dari seseorang yang menjadi sahabatku sampai sekarang.
2. Berani gagal tapi jangan "berani sakit hati"
Dalam hidup ini tidak semua yang kita mau dan inginkan bisa kita dapatkan, beranilah menerima resiko yang paling tidak enak dari awal. rasa suka itu universal, boleh dimiliki oleh siapa saja. Nah..kadang ada orang mengatakan suka pada seseorang karena si anu lebih cantik, lebih kaya, lebih berkarakter..saya tidak setuju, rasa suka tetap rasa suka..datangnya dari dalam sini, dari hati. kita tidak bisa menjugde seseorang tidak pantas untuk seseorang yang kita "sukai" hanya karena kita merasa lebih memiliki kelebihan dibandingkan seseorang itu. Rasa suka itu tidak terprediksi, dari mana dan kenapa dia datang, itu masih jadi misteri sampai sekarang..
3. Katakan perasaanmu..
Tidak enak kan kalau harus menunggu sambil melamun terus membayangkan orang yang kamu sukai?, daripada jadi beban dan buat penasaran...lebih baik...KATAKAN. Takut akan menerima penolakan?..ah..basi...penolakan itu memang terkadang tidak menyenangkan tapi tidak selalu menjadikan sesuatu sebagai hal yang pahit. dunia saya marketing, saya pernah menerima beberapa kali penolakan, tapi penolakan itu percayalah tidak selalu berarti TIDAK, karena bisa saja artinya "sabar ya..?", atau "tunggu"..jadi mengapa harus takut?, dan untuk urusan perasaanpun saya pernah mengalami sendiri, saya pernah mengatakan perasaan saya pada seseorang, saya bilang sama dia apakah saya boleh meminta dia pada Tuhan?, dan dia sempat ragu, karena memang dari dunia kerja kami sangat berbeda. dia tipe orang kantoran yang memang berharap pulang kerumah ditungguin sama pasangan atau istri, sementara saya sendiri beda, saya lebih senang menikmati pekerjaan diluar kantor, sembari berharap kalau misalnya ada waktu kosong bisa mengajak pasangan saya jalan jalan...dia menolak. tapi saya tetap respek, tetap membangun komunikasi yang baik hingga akhirnya kemudian dialah yang jatuh cinta pada saya..:), nah..kata siapa tidak boleh menyatakan isi hati duluan?. buat cewek cewek, saya kurang setuju kalau dikatakan menyatakan perasaan duluan itu agresif, karena sebenarnya laki laki maupun perempuan, kita berhak untuk perasaan itu. suka atau tidak, itulah realita...yang penting tetap "menghargai diri sendiri" itu yang paling penting, jangan terlalu "mengejar" hingga kebablasan, waktu saya dengan "abang" tersebut, saya hanya mengatakan perasaan saya, tapi untuk urusan menjaga komitmen dan komunikasi yang baik, saya lebih suka menyerahkan padanya.
4. Jodoh ditangan Tuhan
Jodoh ditangan Tuhan..percaya kan?, Tuhan pasti sudah menyediakan seseorang yang terbaik diluar sana sekalipun kamu belum menemukan seseorang yang tepat hingga saat ini. rasa sukamu pada seseorang itu, kalau memang kamu memintanya pada Tuhan untuk menjadi jodohmu, kiranya jangan menjadi sebuah obsesi..terkadang sebuah kondisi mengakibatkan perpisahan atau pujaan hati memang tidak ditakdirkan berjodoh denganmu..so what..Tuhan pasti selalu punya rencana yang indah untuk umatnya. Jika kita memiliki iman sebesar biji sesawi saja, kata Tuhan Yesus, kita bisa melakukan apapun, termasuk memindahkan pohon ara dan tertanam ke laut. Namun seringkali kita memiliki iman "sekecil" biji sesawi saja tidak, itulah yang mengakibatkan kita gagal dan terhambat dalam memanagemen hati kita.
Profesional tidak hanya ada pada dunia bisnis tapi dalam memanajemen hati juga, karena intinya pada akhirnya adalah sama, merujuk pada satu kata yang sama :KESUKSESAN.
Sukses mengelola perasaan kita ibarat sebuah kesuksesan dalam mengelola sebuah bisnis, ketika kita tahu bagaimana memanfaatkan ruang emosi kita dalam menyelami sebuah permasalahan, pada tempatnya kita tempatkan emosi atau sakit hati kita. contoh kecilnya pada saat kita marah jangan ada kalimat yang membuat orang lain tersinggung, bersuara agak keras itu wajar, tapi jangan sampai mengeluarkan kata kata yang membuat seseorang itu akan mengingatnya seumur hidup. maka umur "hati" kita akan awet muda terus karena tidak ada orang yang kita sakiti hatinya dan tidak ada orang yang kita buat sakit hatinya. Saya kagum dengan sebuah perumpamaan di alkitab yang mengatakan begini ", anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu akan terbuang dan kantong itupun akan hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya".Maksudnya disini adalah hati kita adalah titipan Tuhan, dan biarlah dengan cara Dia kita mengelola "titipan" tersebut. kita harus mau mengganti "pola pikir" atau "kantung" yang lama dengan pola pikir yang lebih fleksibel (kantung baru), kalau dalam hati kita masih terdapat keinginan untuk menghasihani diri sendiri, rasanya agak "sulit" ya..karena tempat yang lama pasti akan cepat rusak karena umurnya sudah cukup tua.
Kalau pola pemikiran kita selalu jelek atas sesuatu yang kita alami setiap hari, maka kita tidak akan pernah menemukan kebahagiaan yang hakiki.
Jadi bagi teman teman yang belum menemukan jodoh, yang sedang patah hati, sedang diselingkuhi, sedang difitnah teman sekantor, sedang sakit..atau sedang mengalami masa masa buruk, seburuk apapun. mari kelola hati dengan profesional, karena jalan keluar terkadang tidak terlihat pada saat kita sedang bahagia, tapi solusi terkadang malah sering datang ketika kita sedang dibelit masalah besar. percayalah, Tuhan sudah merancangkan semuanya dengan sangat indah, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk peduli pada masalah apapun yang kita hadapi saat ini, jangan pernah membatasi kuasanya Tuhan.
KEEP ON FIRE, Tetap semangat.....

Thanks buat Pak RN atas judulnya..."mengingatkan saya bahwa hati memang harus dimanajemen dengan profesional agar bisa mengelola emosi dengan sukses".


Comments

Popular posts from this blog

DESA SIMARMATA TERCINTA

Namaku Meyrist