Posts

Showing posts from April, 2012

MASALAH SESUNGGUHNYA BUKANLAH "MASALAH"

“Sebagian orang mengeluh, mengapa Tuhan menaruh duri-duri tajam diantara bunga Mawar yang cantik. Tetapi sebagian memilih bersyukur, karena Tuhan menaruh bunga Mawar yang cantik diantara duri-duri tajam.” BARU saja mamaku menelponku, rasanya selalu damai setiap kali aku mendengar kalimat kalimat yang terdengar dari mama.. Bertanya apakah masalahku dengan si "X" sudah selesai?, aku jawab saja..aku tidak menanggapinya ma, karena aku memang tidak merasa bersalah.. Bagus..kata mama, karena mama juga pernah dituduh begitu waktu di Onan Pangururan, mama dituduh berhutang pada seseorang yang bahkan mama tidak kenal sama sekali... Rasanya sudah ribuan kali aku mendengar cerita itu dari mamaku, setiap kali aku terjatuh dan dalam kondisi yang tidak stabil, mama selalu mengingatkanku akan apa yang dialaminya pada masa masa sulitnya dulu, dan setiap kali mengalami situasi itu aku selalu ingat mama dan selalu percaya bahwa TIDAK ADA MASALAH YANG TIDAK AKAN SELESAI... Dalam h

KRITIKAN DAN SEMANGAT

AKHIR akhir ini saya sedang mengalami krisis otonomi diri sendiri, sedang mengalami keterpurukan mental yang sangat dalam. Yah...mungkin rasanya sudah lama sekali waktu dimana saya melewati masa masa sulit dan sendirian, mungkin bahu ini sudah cukup lelah...entahlah, ini bukan krisis mental yang biasa saya alami, sangat drop mental saya. Pernah merasakan bagaimana jatuh dari ketinggian satu atau dua meter?, mungkin masih sedikit terasa sakitnya dan masih bisa bangkit lagi, mencoba berdiri walau tertatih..tapi bagaimana jika jatuhnya itu dari ketinggian 100 meter?, mungkin nyawalah yang akan menjadi taruhannya, hanya mukzijatlah kalau bisa walau hanya sekedar berjalan. Faktor eksternal, pasti banyak mempengaruhi, meskipun akan banyak orang yang mengatakan, itu hanyalah alasan untuk membenarkan diri sendiri., alasan untuk menyembunyikan "rasa malas" menghadapi situasi tertentu yang terkadang sebenarnya kita sanggup hadapi, tapi karena faktor "x" kita memilih menja

OPORTUNIS: MUNGKINKAH ADA KEJAHATAN YANG BAIK?

TIDAK SEMUA ORANG MENYADARI BAHWA UNTUK MENYEMBUHKAN LUKA HARUS MENYENTUH BAGIAN YANG SAKIT TERLEBIH DAHULU Ibarat orang yang baru patah hati, atau baru mengalami tabrakan, sisa luka dan sakit pasti masih ada?. Hingga keberadaaan beberapa message teror yang menyakitkan..bahkan sampai  membawa bawa nama Tuhan mengaku jujur dan berani disumpah ... Aku tersenyum sendiri...? Zaman sekarang, sumpah pocong aja orang sudah nggak takut untuk mengatasnamakan meskipun sudah jelas jelas bersalah..lihat saja ulah anggota anggota DEWAN yang "mengaku" terhormat itu Lihatlah disekitar kita..sumpah semacam itu murah bahkan gratis.saking murahnya, mungkin berserakan seperti sampah dimana mana hingga tidak ada yang memungut.. Apalagi kalau hanya kalimat "DEMI TUHAN"... Rasanya sakiiiit.... Tapi meminjam istilah yang dipakai oleh mereka, IBLIS memang tidak lagi muncul dalam bentuk yang lebih nyata, iblis zaman sekarang tidak lagi menggunakan ular untuk menggoda seperti za

SEKALI LAGI TENTANG KAMPUNGKU

Image
PART 2 ABOUT MY LOVELY VILLAGE.... Ini Danau Toba dilewati dari Tomok, kampungku desa Simarmata masih sekitar 20 km dari Tomok, aku selalu suka menikmati udara di Samosir, adem tidak terimbas polusi, mungkin sedikit yang tidak menyenangkan adalah Danau Toba kini sudah mulai banyak kena limbah.... Rasanya butuh penanganan yang serius dari pemerintah daerah untuk memperbaiki situasi dan kebersihan Danau Toba kembali.. Dahulu, tempat ini masih begitu ramai dikunjungi oleh para wisman...namun beberapa tahun kemarin sudah sangat jauh berkurang wisatawan yang datang. Kalau menurut beberapa orang yang aku dengar rata rata karena karakter orang di daerah wisata itu sendiri yang mengakibatkan para traveller malas balik untuk "kedua kalinya". Yah, penjual souvenir yang suka menaikkan harga beberapa kali lipat dari harga biasa, termasuk memanipulasi harga pada saat tourist merental rumah penginapan ataupun sepeda motor, bahkan termasuk harga bir.. Miris...sepertinya bu

YOGYAKARTA

Image
Yogyakarta...hmmm...yang terbayang dibenak kita pastilah keindahan dan keramahan penduduknya, Malioboro, Tugu, Taman Budaya, Taman Pintar, Alun alun, atau Keraton, itu semua tempat wisata yang keren, siapa yang tidak kenal dan hafal daerah itu... Banyak cerita yang tidak akan habis dibagikan kalau sudah menceritakan Kota Budaya nan eksotis ini..... Termasuk kulinernya yang ramah di lidah serta ramah dikantong.... Tapi kali ini aku ingin menceritakan tentang sisi lain dari kota budaya ini, orang orangnya dan dunia sosialnya yang mungkin jarang di ingat oleh orang lain pada umumnya... Yuppp...Yogya, termasuk kota yang interaksi sosialnya sangat bagus.... di kota inilah aku menemukan beberapa komunitas sosial yang bagus, dimana aku pernah terlibat di dalamnya. ANTARA LAIN : 1. PONDOK EFATA, Jln Kaliurang Km 7,5 Babadan Baru, Yogyakarta Tempat ini adalah tempat pelayanan orang orang stress dari sebuah gereja di Yogyakarta, aku mengenal komunitas ini pertama kali 10 tahun yang

DESA SIMARMATA TERCINTA

Image
                                       Ini adalah desaku, dimana kedua orang tuaku tinggal, desa ini namanya desa lumban batu, tempat yang melahirkan nafas nafas semangat dan kerja keras bagi kami. Orangtuaku masih tinggal disini, penghasilan utama penduduknya adalah bertani kopi dan coklat, kalau dulu mungkin masih zamannya marbawang, tapi seiring berjalannya waktu masyarakat mulai mencoba memanfaatkan lahan untuk ditanami kopi dan coklat, ternyata berhasil dan mungkin lebih menghasilkan... Berbeda dengan ketika dulu aku masih tinggal di Samosir, dimana ada istilah marsiadapari alias saling membantu di ladang satu dengan yang lain, kalau sekarang sistemnya lebih simpel dan ringan, ada kerja kelompok, seperti halnya gotong royong. Didesa lumban batu ini ada sekitar 10 kepala keluarga, yang sangat bersahaja dan saling menopang, itulah yang aku sukai dan selalu masih aku temui setiap kali aku pulang kampung..... Ada beberapa keluarga yang sudah tua dan janda serta duda, heba

PEMULUNG

Image
                                                      Apa yang tersirat dibenak kita manakala mendengar kata pemulung?, pasti yang terlintas adalah seseorang yang membawa karung kumal dibahunya serta kepit, mengorek ngorek sampah untuk mencari botol bekas atau kardus kardus bekas yang kemudian dijual kembali ke agen penyalur barang barang bekas. Itu pengertian dalam arti sebenarnya, tapi sudahlah..saya tidak bermaksud membahas itu..yang tertarik untuk saya bahas justru adalah relevansi dari sebuah profesi pemulung dalam kehidupan sehari hari kita. Teknik teknik dasar dalam menghadapi sejumlah karakter secara subyektif... Bicara dalam kehidupan sehari hari, saya pribadi kerap merasa bahwa sebenarnya saya juga tidak ada bedanya dengan para pemulung itu. Kerap kali saya juga "memulung" inspirasi dari uneg unegnya teman, dari majalah majalah atau koran bekas, dari "sampah hatinya" orang orang yang curhat kepada saya, itu semua saya rangkai menjadi kalimat yang