SEKALI LAGI TENTANG KAMPUNGKU

PART 2 ABOUT MY LOVELY VILLAGE....

Ini Danau Toba dilewati dari Tomok, kampungku desa Simarmata masih sekitar 20 km dari Tomok, aku selalu suka menikmati udara di Samosir, adem tidak terimbas polusi, mungkin sedikit yang tidak menyenangkan adalah Danau Toba kini sudah mulai banyak kena limbah....
Rasanya butuh penanganan yang serius dari pemerintah daerah untuk memperbaiki situasi dan kebersihan Danau Toba kembali..

Dahulu, tempat ini masih begitu ramai dikunjungi oleh para wisman...namun beberapa tahun kemarin sudah sangat jauh berkurang wisatawan yang datang.
Kalau menurut beberapa orang yang aku dengar rata rata karena karakter orang di daerah wisata itu sendiri yang mengakibatkan para traveller malas balik untuk "kedua kalinya".
Yah, penjual souvenir yang suka menaikkan harga beberapa kali lipat dari harga biasa, termasuk memanipulasi harga pada saat tourist merental rumah penginapan ataupun sepeda motor, bahkan termasuk harga bir..
Miris...sepertinya butuh seminar mengenai pendidikan karakter....

Kedua rumah ini persis berada didepan rumahku, penghuni rumah "rabung lima" ini adalah Marga Nainggolan, yang tinggal sendirian karena istri tercinta sudah meninggal dunia, sementara semua anak anaknya sudah merantau, yang disebelahnya adalah rumah Tunggani Huta, alias pemilik kampung lumban batu yang sudah janda dan tinggal bersama salah seorang putra dan cucunya, Seperti halnya khas rumah batak, rumah ini wajib memiliki "handang ni horbo" alias Kandang kerbau...
Kenal dengan kerbau kan?...kalau tidak kenal, ini gambarnya..hehehe
Tahu nggak tumbuhan apa yang khas dari daerahku Samosir?
Ini dia......
Bentuknya memang agak seram, orang orang batak pada umumnya percaya bahwa pohon ini menjadi tempat persembunyian hantu alias "begu ganjang", tapi jujur..aku sih tidak terlalu percaya yah, aku lebih percaya pohon ini bagus sebagai tanaman endemik yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup tumbuhan yang ada di sekitar danau toba.
Bulu alias bambu, jadi teringat masa masa SD dan SMP, kalau membuat hasil prakarya yang berupa sapu dari sabut kelapa, pasti bambu ini laris manis dicari, atau pembuatan kandang pada kelas masing masing..
Waktu terakhir kali aku  pulang ke Samosir, sudah sangat berkurang populasinya..tapi menurut sebagian orang, kalau aku mau pergi ke dolok, masih banyak katanya...
Anak anak disamping rumahku sedang bermain..
Bersyukurlah mereka belum mengenal video game atau playstasion, karena dengan begitu aku masih menemukan sisa kepolosan masa kanak kanakku dalam diri mereka...
Jadi ingat waktu masih kecil kalau laki laki bermain bola atau cendong, kasti, dan ini mereka sedang bermain guli atau kelereng, kalau perempuan senang main congklak atau masak masakan.

Dan ini adalah Tugu Oppu Nangga Bosi yang persis berada disamping rumahku...sudah beberapa kali mengalami perombakan dari bentuk aslinya..

Aku sengaja menulis semua ini dalam blogku supaya kalau aku rindu, aku bisa melihat catatanku berulang kali...

Terimakasih, selamat paskah, happy sunday.

Comments

Popular posts from this blog

DESA SIMARMATA TERCINTA

Namaku Meyrist