Jogja..Never ending story..

Aku tidak tahu kenapa, ada sesuatu dengan kota budaya dan wisata ini..kota yang menemukan aku dengan jati diriku. Banyak kisah manis dan pahit disini..Bersama teman teman yang aktif di dunia sosial, teman teman yang mencoba "menemukan" jalan pulang, ada yang berhasil tapi ada juga yang masih tetap didunia lamanya. Akhirnya setelah bertahun-tahun lamanya mencari jati diri, aku pernah mendoakan..kesinilah aku ingin kembali. Aku tak tahu kenapa, meski didera berbagai macam bencana alam. tapi aku tetap jatuh cinta dengan Yogyakarta...Aku selalu merasa suatu saat aku akan kembali ke kota ini.
Jatuh cinta pertama kali dan menemukan ketulusan pertama kali, aku jadi teringat teman temanku yang dulu akrab disana..keakraban dan ketulusan yang tak pernah kutemukan bahkan setelah bertahun-tahun aku kembali ke Medan. Aku merasakan kekosongan dan kehampaan yang amat sangat..aku tak menemukan apa apa. Aku berdoa pada Tuhan, kemana akan kau kirimkan aku Tuhan?, aku rasa memang Medan bukanlah tempatku..aku sudah berusaha sekuat tenaga membangun "jati diri" disini..dan aku GAGAL.
 Entah mengapa..aku tidak tahu apakah ini kebetulan atau mungkin jalannya Tuhan, aku dipertemukan dengan teman teman lamaku kembali, mereka sudah "fight" dengan komunitas mereka..mereka tanya apa khabarku, aku bingung bagaimana menjawabnya..tapi setiap hari kerinduanku semakin dalam dan ada untuk kembali bersama mereka..lebih dari sekedar saudara, mereka adalah "nafas" bagiku..Melayani anak anak jalanan, membantu mengkonseling PSK dan cewek yang hamil diluar nikah, berada disamping mereka yang underprivileged..Tuhan..itu kerinduanku.
Kemudian aku bertemu juga dengan seorang voluntteer NGO yang sekaligus dokter mata, dia memberi aku banyak harapan.."Kamu akan membantuku menemukan harapan mereka", katanya...

JOGJA....SEPERTINYA AKU MEMANG HARUS KEMBALI KESANA...





Comments

Anonymous said…
Gagal bukanlah satu kesalahan, kegagalan hanyalah sebuah proses menuju kesuksesan yang lebih besar.

Popular posts from this blog

DESA SIMARMATA TERCINTA

Namaku Meyrist