OPORTUNIS: MUNGKINKAH ADA KEJAHATAN YANG BAIK?


TIDAK SEMUA ORANG MENYADARI BAHWA UNTUK MENYEMBUHKAN LUKA HARUS MENYENTUH BAGIAN YANG SAKIT TERLEBIH DAHULU


Ibarat orang yang baru patah hati, atau baru mengalami tabrakan, sisa luka dan sakit pasti masih ada?.
Hingga keberadaaan beberapa message teror yang menyakitkan..bahkan sampai  membawa bawa nama Tuhan mengaku jujur dan berani disumpah ...

Aku tersenyum sendiri...?
Zaman sekarang, sumpah pocong aja orang sudah nggak takut untuk mengatasnamakan meskipun sudah jelas jelas bersalah..lihat saja ulah anggota anggota DEWAN yang "mengaku" terhormat itu
Lihatlah disekitar kita..sumpah semacam itu murah bahkan gratis.saking murahnya, mungkin berserakan seperti sampah dimana mana hingga tidak ada yang memungut..
Apalagi kalau hanya kalimat "DEMI TUHAN"...

Rasanya sakiiiit....
Tapi meminjam istilah yang dipakai oleh mereka, IBLIS memang tidak lagi muncul dalam bentuk yang lebih nyata, iblis zaman sekarang tidak lagi menggunakan ular untuk menggoda seperti zaman dahulu, kisahnya ADAM DAN HAWA...

IBLIS zaman sekarang lebih parlente, bisa dalam wujud kekuasaan yang menggiurkan, orang yang kita cintai dan juga gadis cantik atau cowok ganteng.....
Bahkan seperti yang ku alami saat ini, "ular yang menggoda HAWA", bisa jadi menjelma dalam diri orang orang yang kita sayangi bahkan sangat kita percayai....

Ada orang yang memilih untuk tidak percaya lagi pada orang lain pada saat mengalami kondisi serupa yang ku alami, namun aku memilih hal yang berbeda...
Aku akan tetap mempercayainya, karena aku tahu...sekalipun orang yang oportunis sangat menyakitkan, tapi seiring dengan berjalannya waktu akan menunjukkan bahwa ketika kita TULUS, akan tetap ada diantara mereka yang menyesali perbuatannya dan berubah, bahkan kelak bisa menjadi orang yang kita percayai...sebaliknya ada juga oportunis yang memang tidak akan pernah bertobat, mau sejatuh apapun, dia tidak akan pernah bisa bangkit lagi dan akan selalu kembali ke kesalahan yang sama.

Kitalah yang harus berhikmat membedakannya, sahabat sejati akan teruji pada saat kondisi begini, bukan pada saat situasi yang sedang enak dan menyenangkan.
Apalagi pada saat kita sedang mengalami kejatuhan atau keterpurukan, orang orang yang menarik tangan kita untuk bangkit bisa dikatakan hampir tidak ada samasekali, yang terjadi malah semua yang kita lakukan meskipun itu adalah sebuah KEBENARAN orang akan tetap menganggapnya SALAH.

Orang tidak selalu peduli bagaimana kita berjuang untuk sebuah proses, mereka tidak mau tahu bagaimana jungkir balik dan jatuh bangunnya kita, karena yang paling penting adalah hasil AKHIR.

Dan di situasi ini saya justru berterimakasih pada Tuhan, ini mungkin teguran dari-Nya..karena semenjak aku mengalami proses jatuh bangun dalam menyelesaikan pergumulanku terutama dari kejadian bulan 11 kemarin, saat aku dikhianati oleh partner kerjaku hingga aku harus membayar cost yang seharusnya bukan bagianku, aku seolah menjauh dari Tuhan...Entah mengapa hari ini aku baru merasakan luar biasanya Tuhan sesungguhnya menjamahku....

Dan itu adalah pengalaman bekerjasama dengan oportunis tersakit yang pernah kurasakan....
Aku teringat ketika akhir Oktober tahun lalu, aku dapat project kerjasama dengan perusahaan Nirlaba dari luar negeri, sebenarnya di Yogyakarta aku punya banyak orang orang kompeten yang bisa untuk kuandalkan dan kuajak bekerjasama, namun yang aku ingat adalah para SAHABAT SAHABATKU, aku ingin berbagi rezeki dengan mereka...akhirnya aku mengandalkan mereka...
Dan sakitnya mereka mengkhianati aku, bahkan membebaniku hutang yang seharusnya bukan "bagianku", mereka justru menghilang tanpa jejak setelah menerima duit dan membiarkan aku menghadapi tuduhan "data palsu" akibat ulah mereka...
Padahal kita sudah bekerjasama dan menjadi sahabat bertahun tahun, entah salahnya dimana...

Aku menghindari saat teduh dan menangisi nasibku sendirian, tapi sebenarnya kalau aku menyadari...
diantara pergumulanku Tuhan juga "menyelipkan" keajaiban keajaiban kecilnya, mukzijatnya...seperti perusahaan itu tidak mensomasi aku samasekali, mereka hanya menyuruh aku mengganti kerugian mereka dua kali lipat...
Meskipun setiap saat hpku harus siap menerima konsekuensi yang menanyakan kapan giliran pembayaran berikutnya..pada saat SULIT itu, aku juga mengalami musibah lain, ditabrak taksi, kehilangan uang beserta atmku, dan ketika harus opname beberapa kali karena penyakit syarafku yang bermasalah...
Alhasil, meskipun aku menerima honor yang lumayan agak besar, dari setiap artikel dan pekerjaanku, tetap saja uangnya kurang untuk menutupi semua masalah yang menimbunku....

Tapi Tuhan memang maha baik..(lagi lagi aku yang tidak menyadarinya...), waktu aku opname dirumah sakit, kondisi keuanganku sekarat, tiba tiba ada seorang Ibu dari BAPEDA yang kebetulan adalah ibu kostku kala itu mengatakan bahwa dia yang akan menanggung separuh dari biaya pengobatanku, bayangkan..ibu kost mana yang bersedia menanggung uang kost anak kostnya..yang ada minta uang kost jangan sampai telat setiap bulan.
Kemudian ada seorang pendeta baik hati juga yang menyumbang, hingga cukuplah uangku untuk mencicil ke perusahaan "X" itu...

Aku memang berusaha tidak dendam setiap kali ada orang yang menusukku dari belakang, berusaha tidak membalas, karena memang tidak ada gunanya.
Lagipula aku percaya, Tuhan punya indera yang lengkap kok untuk melihat setiap pergumulan anak-Nya.
Mau menunggu sebulan atau enam tahun lagi, aku percaya yang namanya KEBENARAN tidak bisa disembunyikan, hanya jangka waktunya saja mungkin...kita disuruh untuk bersabar.

Aku juga banyak mengalami godaan pada kondisi itu, seperti penawaran bantuan mulai dari yang halus sampai yang terang terangan, ada yang berkedok PERNIKAHAN, dengan mengatakan "Kalau kau bersedia menikah denganku, maka seluruh hidupmu akan aku tanggung, aku akan membantu melunasi hutangmu pada perusahaan "x" itu, dan hidupmu akan nyaman", aku hanya mengucapkan terimakasih banyak, bukan cara instan yang seperti itu tujuan hidupku, aku tidak mau dibayar untuk mencintai dan mengabdi pada seseorang...aku tetap percaya pada proses, sekalipun yang kulalui hingga sekarang masih masa masa yang sulit.

Aku juga tidak pernah sakit hati pada orang orang yang mengkhianatiku itu....
Selalu ada maaf, karena ketika aku melangkah keluar dari jalanNya Tuhan, Tuhan juga selalu memaafkan dan menerima aku saat aku ingin kembali....
Jadi apa alasannya bagiku untuk tidak membuka pintu maaf pada mereka?.
KESAKITAN ini hanyalah proses pembelajaran bagiku, supaya kedepannya aku menjadi lebih tangguh..
Dan kini meskipun langkahku masih tertatih, aku mencoba bangkit dan menata hidupku kembali

SEMANGAT SENIN PAGI

Comments

Popular posts from this blog

DESA SIMARMATA TERCINTA

Namaku Meyrist

YOGYAKARTA