SNMPTN DIHAPUS, KOMPETENSI ORANG DESA AKAN KEMBALI DIRAGUKAN




Siapapun tahu masuk perguruan tinggi negeri adalah impian banyak siswa, dengan cara apapun mereka akan berjuang untuk mendapatkan nilai tinggi untuk bisa masuk di PTN yang mereka inginkan.
Semua orang juga tahu, bahwa untuk bisa meraih impian menjadi mahasiswa negeri adalah dengan mengikuti Ujian tulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Lalu muncul wacana bahwa ujian SNMPTN dihapus. Tidak perlu waktu banyak untuk mengundang reaksi yang sangat beragam, kekecewaan dari berbagai pihak langsung terlihat begitu nyata, begitu pula kepanikan dari siswa-siswi SMU yang mengandalkan jalur tersebut untuk meraih tujuannya kuliah di Universitas Negeri yang sudah diidamkan.
Entah apa tujuan pemerintah mengenai keputusannya untuk meniadakan SNMPTN, yang jadi pertanyaan sekarang solusi apa yang tengah dirancang pemerintah untuk mengganti program SNMPTN?
Penghapusan SNMPTN ini sedikit banyak sudah tergambar dibenak para siswa siswi kelanjutannya seperti apa dan arahnya kemana, akan banyak terjadi penyimpangan dan kecurangan kecurangan, setidaknya rentan dengan KKN, diantaranya kemungkinan besar para guru sangat punya peran besar “mencuci bersih” nilai nilai rapor, UAN, yang paling dekat dengan pihak sekolah akan mudah lolos di PTN Pilihan.
Selain dampak psikis yang timbul dari penghapusan ini, dampak ekonomispun sudah pasti dirasakan oleh para siswa. Mereka dengan terpaksa harus berhadapan dengan jalur mandiri. Lalu kemana mata hati pemerintah saat melihat kondisi ini?, hanya orang mampu sajakah yang kelak akan menghiasi PTN PTN kelak?, sebenarnya sudah dari bertahun tahun lalu, sejak beberapa PTN ternama di BUMN kan, calon calon mahasiswa merasakan dampak “psikis” yang sangat dalam, dimana untuk beberapa kategori PTN yang direkomendasikan, justru malah menarik “upeti” untuk bisa menjadi bahagian dari kalangan “mahasiswa ekslusif”, itu saja sudah sangat membuat sebahagian mahasiswa berprestasi namun kurang mampu sangat terlukai, pemerintah menambah beban itu kali ini berkali kali lipat. Hanya mengandalkan beasiswa saja tentu tidak cukup.
Bahkan salah seorang mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir saat ini di salah satu PTN di Medan mengatakan, betapa keadaan ini juga akan membuat kompetensi calon mahasiswa yang berasal dari desa akan kembali diragukan, karena semua orang juga tahu dari segi fasilitas dan kesempatan, orang yang berasal dari desa selalu kalah jauh ketimbang para siswa yang sekolah di kota. Dimana juara umum di desa belum tentu kualitasnya akan diperhitungkan sama dengan kualitas dari juara kesekian dari siswa yang berdomisili di perkotaan.
Semua juga tahu arah penghapusan SNMPTN ini akan kemana, Sekolah-sekolah yang mengetahui atau menyadari bahwa siswa-siswinya kurang kompeten, akan mendongkrak nilai- nilai anak didiknya agar bisa mendapatkan kesempatan SNMPTN undangan. Jalur undangan SNMPTN merupakan mekanisme SNMPTN berdasarkan penjaringan prestasi akademik, tanpa ujian tulis, yang ditujukan kepada SLTA atau sederajat.
Tidak jelas alasan pemerintah memutuskan untuk menghapus ujian tulis SNMPTN. Jelas apapun namanya, penghapusan ujian SNMPTN dan mengganti dengan seleksi ujian Mandiri rentan menambah KKN, Seleksi Mandiri Bersama atau ujian tulis dan Jalur Mandiri PTN tetap dibuka untuk memberikan kesempatan kepada lulusan PTN tahun 2011 dan 2012. Selain itu, juga memberikan kesempatan kepada siswa yang memiliki prestasi di bidang nonakademik, seperti olahraga dan seni, atau melalui kerja sama daerah. Namun arahnya sudah pasti bisa ditebak, toh selama ini juga hasil ujian UAN, UN, atau ujian apapun itu namanya, sepanjang koreksi ada ditangan guru dan pihak sekolah rentan dengan manipulasi.
Komersialisasi pendidikan yang selama ini saja sudah sangat membuat pusing masyarakat Indonesia dengan segala bentuk sistemnya, ditambah lagi dengan penghapusan SNMPTN, bagi sebahagian orang ini bukan lagi sekedar hal yang memberatkan namun sudah membunuh cita cita banyak orang yang pintar namun tidak mampu secara materi. Carut marut sistem pendidikan seperti ini hanya akan melahirkan generasi generasi tak berkualitas yang melakukan segala cara untuk mengejar apa yang mereka mau. Lantas apa arti pendidikan karakter yang selama ini digembar gemborkan pemerintah?. Terkesan menutup mata atas semua kesalahan sistem yang berjalan dan bahkan mendukung.
Yang pasti, banyak yang pesimis kebijakan presiden kali ini akan menghasilkan sesuatu yang positif


Comments

Popular posts from this blog

DESA SIMARMATA TERCINTA

Namaku Meyrist