Posts

DAGELAN PENANGKAPAN BNN terhadap RAFFI AHMAD

Rasanya kita memang t i dak terkejut lagi setiap kali mendengar penangkapan artis karena menggunakan narkoba, sudah ada banyak nama yang terjerat kasus narkoba. Nama nama tenar seperti artis kawakan Roy Marten, Sammy Simorangkir, Sheila Marcia, dan masih banyak lagi. Dugem, narkoba dan pesta memang tidak bisa dipisahkan dari dunia artis. Mereka butuh semua itu, bukan hanya untuk meningkatkan stamina agar tidak mudah drop pada saat bekerja, tapi juga memperluas jaringan serta meningkatkan eksistensi diri. Tidak hanya di Indonesia sendiri, diluar negeri juga para artis dan musisi kawakan banyak yang menggunakan narkoba, dan banyak juga yang sudah meninggal dunia karena narkoba seperti Jimy Hendrix dan Curt cobain, mereka butuh narkoba untuk memperpanjang “nafas” Tapi rasanya baru kali ini kita mendengar ada drama penangkapan yang awal mulanya terlihat “sensasional”, BNN mengaku sudah mengintai rumah sang artis terkenal itu selama tiga bulan, yang ditemukan hanya dua linting gan

Klaim Malaysia, pertanyaan untuk identitas negeri kita

Image
Kembali terdengar berita bahwa Malaysia mengklaim hasil budaya bangsa sebagai penemuan pribadi mereka,  Gondang 9 dan Tor-tor Mandailing. Namun beberapa waktu kemudian setelah membaca dari berbagai sumber media kedutaan besar Malaysia meralat bahwa Malaysia sebenarnya tidaklah bermaksud mengklaim, hanya membantu menjaga warisan kebangsaan.Tapi lepas dari masalah klaim mengklaim produk Indonesia yang di migrasi ke Malaysia, itu juga menjadi sebuah refleksi dari sebuah pertanyaan "ada apa dengan negeri ini?" Mengapa Malaysia sampai bisa mengklaim? Malaysia itu belajar banyak dari tetangganya, Singapura. .Memanfaatkan apapun yg bisa dimanfaatkan dari Indonesia. termasuk menggunakan cara-cara yg tak etis, bahkan kriminal.  Karena mereka tahu, Indonesia masih terus dikuasai pemerintah dan politisi yg tak jelas lagi sistem pemerintahannya, tidak becus mengurusi rakyat, cenderung oportunis dan membuat rakyat jalan sendiri-sendiri,bahkan tragisnya membiarkan bang

SNMPTN DIHAPUS, KOMPETENSI ORANG DESA AKAN KEMBALI DIRAGUKAN

Image
Siapapun tahu masuk perguruan tinggi negeri adalah impian banyak siswa, dengan cara apapun mereka akan berjuang untuk mendapatkan nilai tinggi untuk bisa masuk di PTN yang mereka inginkan. Semua orang juga tahu, bahwa untuk bisa meraih impian menjadi mahasiswa negeri adalah dengan mengikuti Ujian tulis Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Lalu muncul wacana bahwa ujian SNMPTN dihapus. Tidak perlu waktu banyak untuk mengundang reaksi yang sangat beragam, kekecewaan dari berbagai pihak langsung terlihat begitu nyata, begitu pula kepanikan dari siswa-siswi SMU yang mengandalkan jalur tersebut untuk meraih tujuannya kuliah di Universitas Negeri yang sudah diidamkan. Entah apa tujuan pemerintah mengenai keputusannya untuk meniadakan SNMPTN, yang jadi pertanyaan sekarang solusi apa yang tengah dirancang pemerintah untuk mengganti program SNMPTN? Penghapusan SNMPTN ini sedikit banyak sudah tergambar dibenak para siswa siswi kelanjutannya seperti apa dan ara

Enviromental Outlook WALHI 2013

Image
SIARAN PERS WALHI di GALERI EKSEKUTIF WALHI, Jalan Tegal Parang no 16, Mampang  Thema : JALAN PANJANG MENUJU KEADILAN EKOLOGIS WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) merupakan organisasi lingkungan hidup terbesar di Indonesia yang bekerja di 28 provinsi di Indonesia, mengeluarkan Tinjauan Lingkungan Hidup 2013. Bertemu sahabat lama, waktu kerja dikantor lama, Priyo Pamungkas Kustiyadi, ehmm...:-), sekarang dia bekerja di LENSA INDONESIA.. Sesi tanya jawab, mas mas yang sedang bertanya ini adalah jurnalis dari Kompas, acara ini juga dihadiri oleh jurnalis dari Media Indonesia dan Trans Tv. Nah, bapak yang sedang diwawancarai ini adalah Direktur Eksekutif Nasional WALHI, Bapak Abetnego Tarigan. Nah kalau yang ini, Media Officer Eksekutif Nasional WALHI, sahabatku juga, namanya Tumpak Winmark Hutabarat..:-) Mbak Yaya, bagian publishing Yang ini siapa yah?, hehehe

MUNDUR BUKAN BERARTI KSATRIA

Image
Dalam beberapa hari ini masyarakat mendapatkan kejutan, kejutan karena sepanjang kurun waktu kepemimpinan KPK baru kali ini KPK menjadikan seorang menteri aktif menjadi seorang tersangka. Andi Alfian Mallarangeng yang merupakan menteri MENPORA tersangka dalam kasus korupsi pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Hambalang, Jawa   Barat. Kejutan lainnya adalah menteri yang bersangkutan langsung mengambil keputusan untuk meletakkan jabatannya sebagai .menteri. Sikap pengunduran diri Andi Mallarangeng sontak mendapat apresiasi publik, konon dianggap sebagai bentuk ksatria dari seorang Andi Mallarangeng oleh karena barangkali budaya mundur dari jabatan belum familiar di Indonesia. Yang sering terjadi malah sebaliknya, para pejabat publik berusaha sekuat tenaga bagaimana supaya tetap bisa mempertahankan jabatannya. Satu hal, keberanian mengundurkan diri dari jabatan publik memang tidak pernah terjadi sebelumnya di negeri ini. Sebahagian besar masya

JURNALIS KADANG TERLIHAT GAGAH DIDEPAN, TAPI SERINGKALI "RAPUH" MENGHADAPI DIRINYA SENDIRI

Image
S ejak diangkat sebagai asisten produserlah, kegelisahan Luviana bermula. Kala itu medio 2007. Jurnalis Metro TV ini melihat kebrobrokan yang terjadi pada manajemen redaksi merugikan dirinya dan pekerja lainnya. Dimulai dari penilaian sistem kerja yang tidak objektif, manajemen redaksi yang berantakan, pelarangan adanya serikat pekerja, tidak membudayanya sistem evaluasi yang baik, pertimbangan pemberian gaji yang tidak adil, hingga rendahnya kesejahteraan karyawan. Tak hanya itu, Luviana juga mengkritik pemberitaan yang tidak sensitif gender. Alih-alih direspons positif, perjuangannya malah berbuah pahit: Luviana diminta mundur dari pekerjaannya pada 31 Januari 2012. Disodori surat pengunduran diri dan uang pesangon, Luviana menolak menandatanganinya. Alasannya: manajemen tidak bisa menyebutkan kesalahan yang diperbuatnya. Hari ini, sudah hampir sepuluh bulan ibu dari Savana Candid Nusantara ini, melakukan upaya advokasi agar bisa dipekerjakan kembali. Dengan didampingi A